TANJUNG (eMKa) – Berawal dari permintaan teman terdekat, Isratul Ikhsan, warga Kota Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel) akhirnya memberanikan diri merintis usaha penjualan tembakau linting berbagai aneka rasa.
Saat ditemui di gerai tembakau linting miliknya di Jalan PHM Noor, Kelurahan Pambataan, Kecamatan Murung Pudak, Tanjung, Senin (11/4), Ikhsan menceritakan awal mula ia merintis usaha tersebut.
“Usaha ini saya lakoni sejak satu setengah tahun yang lalu, sekitar Maret 2020,” ujarnya.
Mengawali usahanya, Ikhsan berkeliling memasarkan tembakau kepada teman-teman dengan memberikan tester.
Seiring permintaan yang mulai banyak, Ikhsan memberanikan diri membuka gerai Aneka Tembakau yang menjual bermacam jenis tembakau linting.
Ikhsan mengatakan, tembakau ia dapatkan dari Jawa Barat dan Jawa Timur dengan beragam takaran, mulai dari 40 gram hingga 80 gram.
“Sekarang saya sudah menjual ratusan macam tembakau, menyesuaikan dan mengikuti tren atau minat masyarakat,” katanya.
Harga jual tembakau bervariasi, mulai dari Rp15 ribu hingga Rp22 ribu, tergantung jenisnya.
Tembakau linting saat ini semakin diminati masyarakat, khususnya di Tabalong, seiring dengan harga rokok pabrikan yang terus mengalami kenaikan.
Dengan mengkonsumsi tembakau linting, selain lebih hemat dari segi biaya, juga lebih irit dan bahkan bisa mengurangi kebiasaan merokok karena harus melinting sendiri yang tentu membutuhkan waktu lebih.
Ikhsan menambahkan, pandemi covid 19 tidak mempengaruhi penjualan tembakau linting.
“Secara grafik penjualan, bahkan terus meningkat karena meskipun harganya hampir sama dengan rokok pabrikan, tetapi penggunaannya lebih hemat, bisa sampai tiga hari sehingga jauh lebih ekonomis,” tambahnya.
Dari penjualan tembakau linting tersebut, Ikhsan bisa mendapat keuntungan antara 10 hingga 15 persen dengan penghasilan kotor per hari mencapai Rp300 ribu. (raa/saa).
