Menengok Pabrik LRT Pertama di Indonesia

  • Whatsapp

Menengok Pabrik LRT Pertama di Indonesia CNNIndonesia.com berkesempatan mengunjungi pabrik LRT pertama Indonesia ini pada Senin (7/5). Saat dikunjungi, PT INKA sedang memprodukai rangkaian kereta (trainset) terakhir untuk LRT Sumatera Selatan yang bakal beroperasi di Palembang.

Senior Manager Engineering PT INKA Sigit Sugiarto yang mendampingi awak media dalam kunjungan itu mengatakan LRT diproduksi di satu sektor khusus dari workshop PT INKA yang telah berdiri sejak 1980.

“Kalau workshop ini multifungsi, bisa dipakai yang lain juga. Yang khusus LRT sekitar 5 hektare dari luas total 22 hektare,” ujar Sigit kepada awak media.

Kunjungan pun dimulai. Saat memasuki area pabrik, awak media diwajibkan menggunakan helm dan rompi khusus pengunjung.

Para pewarta dituntun masuk ke pabrik berbentuk mirip garasi besar dengan tumpukan komponen LRT yang tersusun rapi di kanan kiri.

Sepanjang pabrik, ada lintasan kereta yang digunakan untuk memindahkan kereta dari satu area workshop satu ke area workshop lainnya. Sigit menjelaskan pabrik LRT dibagi ke dalam tiga workshop, yaitu pabrikasi, interior, dan pengujian

Di workshop pabrikasi, terlihat para pekerja masih sibuk merakit dan mengelas komponen-komponen untuk trainset terakhir LRT Sumsel. Rangkaian kereta masih berbentuk rangka dan belum memiliki dinding.

Lalu kunjungan berlanjut ke area workshop berikutnya, interior. Di sini kereta akan didandani mulai dari desain interior hingga pengecatan badan kereta bagian luar.

Terlihat satu trainset berwarna putih dengan garis berwarna khas PT KAI di kanan dan kiri. Beberapa pekerja terlihat sedang memasang dinding bagian dalam dan memasang instalasi listrik.

Lalu awak media bergeser ke area terakhir, area workshop pengujian. Di sini terdapat empat trainset yang telah jadi dan siap diuji statis sebelum dikirim ke Palembang, Sumatera Selatan.

CNNIndonesia.com mendapat kesempatan untuk memasuki salah satu trainset. Setiap trainset untuk LRT Sumsel terdiri dari tiga gerbong.

Setiap gerbong terdapat kursi berwarna biru di kanan dan kiri. Tak lupa ada tempat menaruh barang dan pegangan bagi penumpang berdiri.

Di gerbong depan dan belakang terdapat ruang kendali. LRT gelombang pertama di Indonesia ini belum otomatis, sehingga masih memerlukan masinis untuk beroperasi.

Ditargetkan trainset terakhir akan beres sebulan lagi. Setelah melalui tahap pengujian, enam trainset berjumlah delapan belas gerbong akan dikirim ke Palembang, Sumatera Selatan.

Rencananya moda transportasi baru di Indonesia ini akan digunakan sebagai moda transportasi pendukung Asian Games 2018. LRT Sumsel akan menghubungkan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin menuju kawasan Sport City Jakabaring, arena perhelatan Asian Games 2018.

Pabrik Terintegrasi di Banyuwangi

Tak hanya pabrik LRT, INKA juga terus berinovasi dengan mematangkan persiapan pembangunan pabrik kereta api terintegrasi di Banyuwangi, Jawa Timur.

Dalam kesempatan berbeda disebutkan, BUMN perkeretaapian itu akan membangun pabrik anyar di Banyuwangi. Peletakan batu pertama (groundbreaking) bakal dilaksanakan Agustus 2018.

“Saat ini kita proses beberapa hal teknis sebelum groundbreaking. Ada persiapan lahan yang sedang dituntaskan di Kementerian BUMN karena melibatkan kawasan milik BUMN lain, yaitu PT Perkebunan Nusantara,” ujar Direktur Keuangan dan SDM PT INKA, Mohamad Nur Sodiq saat di Banyuwangi, Senin (7/5).

Pabrik PT INKA di Banyuwangi akan berdiri di atas lahan lahan seluas 72 hektar, dan tercatat sebagai pabrik kedua produsen kereta api yang telah mengekspor produknya ke berbagai negara itu.

Sodiq menjelaskan, pembangunan pabrik membutuhkan waktu sekitar setahun, sehingga diharapkan pabrik bisa beroperasi pada Agustus 2019. Pabrik Banyuwangi ini akan difokuskan untuk pembuatan kereta pesanan ekspor, seiring besarnya pesanan dari sejumlah negara di Asia.

“Kami memilih Banyuwangi karena akan sangat efisen. Aksesibilitasnya bagus, jaringan laut ada,” ujarnya.

Untuk tahun ini PT.INKA tengah memproses pesanan dari beberapa negara di Asia. Salah satunya Bangladesh yang memesan 250 gerbong kereta dan Filipina yang memesan Kereta Rel Diesel (KRD) senilai Rp 127,3 miliar. Selain itu juga ada pesanan kereta dari Srilanka senilai Rp400 miliar.

“Yang sedang proses negosiasi dengan Thailand. Dengan banyaknya pesanan luar negeri dan pemenuhan kebutuhan kereta di dalam negeri, kami memang harus segera bikin pabrik baru di Banyuwangi ini,” ujarnya.

“Pabrik kami di Madiun berkapasitas produksi 2 gerbong kereta per hari. Ditambah pabrik Banyuwangi, kami targetkan bisa 4 kereta per hari untuk memenuhi pesanan ekspor,” ujarnya.

Sodiq memproyeksikan industri INKA di Banyuwangi bisa menyerap hingga 1.000 tenaga kerja. Dia berharap kebutuhan tenaga kerja tersebut bisa dipenuhi dari sekolah vokasi yang ada di Banyuwangi.

“Kami kerjasama dengan sekolah di Banyuwangi untuk menyiapkan tenaga terlatih. Sehingga saat pabrik berdiri, SDM-nya siap. Saat ini sudah berjalan di beberapa SMK dan segera menyusul sekolah vokasi lainnya,” kata Sodiq.

Bupati Abdullah Azwar Anas siap mendukung pembangunan pabrik INKA di Banyuwangi. “Pabrik ini adalah bagian dari menggerakkan sektor ekonomi domestik strategis sesuai Nawacita Presiden Joko Widodo. Dan yang terpenting juga menyerap tenaga kerja, menggerakkan ekonomi lokal,” papar Anas.

Anas mendorong PT. INKA untuk membangun pabrik berkonsep green industry dan mengusung konsep arsitektur lokal. “Bisa menanam banyak pohon di lingkungan pabrik, pengelolaan produksi yang bagus, serta mengusung arsitektur lokal sehingga ikut merawat kearifan lokal masyarakat,” kata Bupati Anas. (lav)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *