Polisi Beber Motif Geng Remaja Serang Warga di Banjarmasin Selatan, Ternyata Begini

  • Whatsapp

BANJARMASIN (eMKa)– Kapolresta Banjarmasin Kombes Sabana Atmojo Martosumito membeberkan motif penyerangan warga yang dilakukan belasan remaja tanggung di Banjarmasin Selatan, beberapa waktu lalu.

Menurut Sabana, para remaja ini melancarkan aksinya lantaran ingin menunjukkan eksistensi.

Bacaan Lainnya

“Mereka ingin kelompok mereka dikenal dan diakui oleh kelompok remaja lainnya,” bebernya dalam siaran pers resmi Polresta Banjarmasin.

Atas kejadian tersebut, perwira menengah Polri ini meminta kepada semua orang tua agar mengawasi anak-anak agar tidak ikut terlibat melakukan aksi tawuran yang berujung tindak pidana.

Tak cuma itu, Sabana juga mengingatkan peran pemerintah kota melalui dinas pendidikan untuk memberikan pengawasan kepada anak-anak di sekolah.

Sebelumnya diwartakan, belasan remaja tanggung di Banjarmasin Selatan diringkus polisi gegara nekat menyerang beberapa warga secara acak menggunakan celurit.

Dari informasi yang dihimpun MKnews, para pemuda yang totalnya berjumlah 16 orang ini melancarkan aksinya di dua titik, pada Sabtu (11/11) dini hari.

Pertama, Jalan Tembus Mantuil atau depan Kantor Kecamatan Banjarmasin Selatan. Kedua, Jalan Lingkar Dalam atau kawasan simpang empat Gerilya.

“Korbannya ada empat orang. Lukan robek di bagian bokong, kaki, lengan, dan paha,” kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Sabana Atmojo Martosumito, saat memimpin konferensi pers di Mapolsek Banjarmasin Selatan, Sabtu (11/11).

Sabana menjelaskan, belasan remaja ini berasal dari dua kelompok: Kampung Sukun (SKN) dan Kampung Bahari.

Mulanya, mereka berencana tawuran dengan kelompok atau geng di Kabupaten Banjar di kawasan Jalan Gubernur Soebardjo.

Namun, agenda tawuran tersebut rupanya batal karena rombongan geng dari Banjarmasin kalah banyak.

Kesal hasratnya tak terpenuhi, belasan remaja itu kemudian konvoi ke beberapa wilayah di Banjarmasin Selatan dan menyerang warga secara acak.

Aparat gabungan yang mendengar peristiwa tersebut langsung melakukan operasi. Menjelang pagi, belasan remaja itu sudah berhasil diringkus.

“Kami tidak ingin kota ini mencekam, kita akan tetap mengadakan kegiatan (pengamanan),” tegas Sabana.

Selain celurit, polisi juga mendapat barang bukti lain seperti senjata tajam berupa sabit dan lima unit motor yang dipakai para pelaku untuk konvoi jalanan. (dmo/jrx)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *