PARINGIN (eMKa) – Meskipun hasil karet di Kabupaten Balangan melimpah, namun hingga saat ini Kabupaten yang memiliki jargon Bumi Sanggam ini belum memiliki pabrik karet sendiri.
Hal ini dikarenakan adanya persyaratan yang tidak terpenuhi hingga usulan pendirian pabrik karet di Kabupaten menemui kendala.
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3), Tuhalus sebenarnya Kabupaten sudah layak memiliki pabrik karet sendiri, namun karena jarak pabrik karet yang ada di Hulu sungai tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU) dan Kabupaten Tabalong masih dianggap terlalu dekat, maka dari itu usulan pendirian pabrik oleh Pemkab Balangan sementara ditangguhkan.
” Pihak Gapkindo menilai jarak Kabupaten Balangan dengan pabrik karet yang ada di HSU, HST dan Tabalong n terlalu dekat dan ini menjadi kendala dalam usulan pendirian pabrik karet di Balangan,” ujar Tuhalus kepada wartawan, Jum’at (10/3).
Sedangkan ketiga perusahaan tersebut ungkap Tuhalus masih membeli karet mentah dari Kabupaten Balangan, yang kemungkinan menurut Gapkindo bisa meredupkan salah satu perusahaan karet yang ada.
Meski demikian dengan di sahkannya Perusahaan daerah (Perusda) menjadi angin segar untuk mengatasi tidak adanya pabrik karet di Balangan.
“Kedepan kami akan memaksimalkan perusda tersebut dengan harapan agar harga karet di Kabupten Balangan tetap stabil,” bebernya.