UAS Tausiyah Di Islamic Centre Muara Teweh

  • Whatsapp

MUARA TEWEH (eMKa) – Tuan Guru UstadProf H Abdul Somad, LC. D.E.S.A., P. Hd atau UAS memberikam tausyiah kepada ribuan jamaah di Islamic Centre Kota Muara Teweh, Kalimantan Tengah.

Kehadiran UAS bersamaan acara peresmian Mesjid Islamic Center H Muhammad Sidik di Kelurahan Jambu wilayah Kecamatan Teweh Baru.

Peresmian oleh Bupati Barito Utara H Nadalsyah ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati H Nadalsyah, Sabtu (20/5) malam.

Dalam tausyiahnya UAS mengingatkan para jemaah masjid merupakan tempat beribadah selain iti juga tempat silaturahim bagi kaum muslimin.

“Masjid juga sarana pendidikan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan bagi kaum muslimin dan muslimat,” jelas UAS.

Ustadz Abdul Somad juga berpesan agar masjid yang dibangun merupakan amal jariyah bagi seseorang, terutama H Nadalsyah selaku pendiri masjid.

Ketua Panitia pembangunan masjid H Muhammad Sidik, Akhmad Gunadi, menyampaikan sejarah singkat pembangunan masjid di komplek Islamic Center.

Menurut komisaris PT Mitra Barito Group ini, masjid dibangun berdasarkan keinginan dari ayahandanya H Nadalsyah sebelum beliau terpilih menjadi Bupati Barito Utara.

Menurut Akhmad Gunadi, bermula menginginkan adanya jembatan penghubung antara Kota Muara Teweh dengan Kelurahan Jingah dan Jambu serta diujung jembatan terdapat sebuah bangunan komplek Islamic Center.

“Alhamdulillah keinginan beliau terkabul. Selanjutnya tahun 2014 periode pertama beliau menjadi Bupati Barito Utara dan dimulailah proses pembangunan dilanjutkan dengan pembebasan lahan pada tahun 2014 hingga sekarang mencapai 98 persen,” ucapnya.

Pembangunan masjid ini menelan dana sekitar Rp60 miliar dengan rincian 80 persen anggaran pribadi H Nadalsyah. sedangkan 20 persen berasal dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

Bupati Barito Utara H Nadalsyah mengatakan masjid Islamic Center ini merupakan murni dari dana dari Perusahaan Mitra Barito, serta dari pihak ketiga dan dikelola oleh yayasan H. Muhammad Sidik.

Nadalsyah menjelaskan, sebelum menjadi bupati ketika melihat lahan kosong atau hutan, timbul niat.

Bila menjadi orang sukses atau pengusaha ingin membangun sebuah masjid dan pusat pendidikan Islam.

“Waktu belum menjadi bupati, saya melihat jauh ke seberang Sungai Barito melihat lahan kosong dan timbul niat ingin membangun masjid, lhamdulillah niat itu terkabul,” ungkapnya.

Baginya oembangunan ini sejalan dengan visi dan misi pemerintah Kabupaten Barito Utara yaitu terwujudnya masyarakat yang religius, mandiri dan sejahtera melalui percepatan peningkatan pembangunan dibidang sumber daya manusia, infrastruktur dan ekonomi kerakyatan.

“Harapannya generasi nantinya memiliki Akhlaqul Karimah dengan bimbingan guru, Ustad dan Ustadzah dimana akhlaq yang baik menjadi pondasi dasar generasi penerus serta melanjutkan pemerintahan di Kabupaten Barito Utara ke depannya,” katanya.(ban/Mia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *